Rabu, 20 Oktober 2010

Penyakit Menular Seksual


Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti' orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun. Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiap orang. Angka kejadian penyakit ini termasuk tinggi di Indonesia. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah seseorang yang sering  “jajan” alias punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat. Penyakit menular seksual yang nantinya kita bahas disini antara lain :
  1. Herpes
  2. Gonorea
  3. Sifilis
  4. Chlamidia
Herpes
Pengertian, adalah infeksi akut pada genetalia dengan gejala khas berupa vesikel.
Etiologi
Disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe II. Cara penularan melalui hubungan kelamin, tanpa melalui hubungan kelamin seperti : melalui alat-alat tidur, pakaian, handuk,dll atau sewaktu proses persalinan/partus pervaginam pada ibu hamil dengan infeksi herpes pada alat kelamin luar.
Perbedaan HSV tipe I dengan tipe II

HSV tipe I
HSV tipe II
Predileksi
Kulit dan mukosa di luar
Kulit dan mukosa daerah genetalia dan perianal
Kultur pada chorioallatoic membran (CAM) dari telur ayam
Membentuk bercak kecil
Membentuk pock besar dan tebal
Serologi
Antibodi terhadap HSV tipe I
Antibodi terhadap HSV tipe II
Sifat lain
Tidak bersifat onkogeni
Bersifat onkogeni
Epidemiologi
Herpes simpleks virus tipe II ditemukan pada wanita pelacur 10x lebih tinggi daripada wanita normal. Sedangkan HSV tipe I sering dijumpai pada kelompok dengan sosioekonomi rendah.
Patogenesis
Infeksi herpes genitalis dapat sebagai infeksi primer maupun sebagai infeksi rekuren.
ð  Infeksi primer – Infeksi primer terjadi bila virus dari luar masuk ke dalam tubuh penderita, DNA dari tubuh penderita melakukan penggabungan dan mengadakan multiplikasi. Pada saat itu, tubuh hospes belum memiliki antibodi yang spesifik hingga menimbulkan lesi lebih luas. Selanjutnya virus menjalar melalui serabut syaraf sensorik menuju ganglion sakralis (syaraf regional) dan berdiam disana.
ð  Infeksi rekuren – Infeksi rekuren terjadi pada suatu waktu bila ada faktor tertentu (trigger factor) sehingga virus mengalami reaktivitas dan multiplikasi kembali.
Gambaran Klinis (Tanda dan Gejala)
ð  Timbul erupsi bintik kemerahan, disertai rasa panas dan gatal pada kulit region genitalis.
ð  Terkadang disertai demam, seperti influenza, setelah 2-3 hari bintik kemerahan berubah menjadi vesikel disertai nyeri.
ð  5-7 hari, vesikel pecah dan keluar cairan jernih sehingga timbul keropeng.
ð  Kadang dapat kambuh lagi.
Komplikasi
ð  Gangguan mobilitas, vaginitis, urethritis, sistitis dan fisura ani herpetika terjadi bila mengenai region genetalia.
ð  Abortus
ð  Anomali kongenital
ð  Infeksi pada neonatus (konjungtifitis/ keratis, ensefalitis, vesikulitis kutis, ikterus, dan anomali konvulsi).
 Penanganan
ð  Lakukan pemeriksaan serologi (STS).
ð  Atasi nyeri dan demam dengan parasetamol 3 x 500 mg.
ð  Bersihkan lesi dengan larutan antiseptic dan kompres dengan air hangat.
ð  Keringkan dan oleskan acyclovir 5% topikal setelah nyeri berkurang.
ð  Berikan acyclovir tablet 200 mg tiap 4 jam.
ð  Rawat inap bila terjadi demam tinggi, nyeri hebat, retensi urin, konvulsi, neurosis, reaksi neurologik lokal, ketuban pecah dini maupun partus prematurus.
ð  Berikan pengobatan pada pasangan berupa acyclovir oral selama 7 hari.
ð  Bila terpaksa partus pervaginam, hindari transmisi ke bayi atau penolong.
Gonorhea
Pengertian, adalah penyakit kelamin yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.Disebut juga penyakit kencing nanah atau GO.
Penyebab
Penyebabnya adalah kuman Neisseria Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk diplokokus.
Kuman ini menyerang selaput lendir dari :
ð  Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/ leher rahim.
ð  Saluran tuba fallopi.
ð  Anus dan rektum.
ð  Kelopak mata.
ð  Tenggorokan.
Tanda Dan Gejala
Penularan melalui oral, anal dan vaginal seks. Hampir 90% penderita GO tidak memperlihatkan keluhan dan gejala. Tanda pada penderita GO baik lelaki dan perempuan, bisa tanpa keluhan dan gejala.
Lelaki
ð  Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis.
ð  Terasa panas dan nyeri pada waktu kencing.
ð  Sering buang  air kecil.
ð  Terjadi pembengkakan pada pelir (testis).
Perempuan
ð  Pengeluaran cairan vagina tidak seperti biasa.
ð  Panas dan nyeri saat kencing.
ð  Keluhan dan gejala terkadang belum tampak meskipun sudah menular ke saluran tuba fallopi.
Bila gejala sudah meluas ke arah PID (Pelvic Inflamatory Disease) maka sering timbul :
ð  Nyeri perut bagian bawah.
ð  Nyeri pinggang bagian bawah.
ð  Nyeri sewaktu hubungan seksual.
ð  Perdarahan melalui vagina diantara waktu siklus haid.
ð  Mual-mual.
ð  Terdapat infeksi rektum atau anus.
Bila GO tidak diobati maka ± 1% dari lelaki dan wanita, akan terjadi DGI atau Dessiminated Gonorrhoe Infection. Tanda dan gejalanya  berupa demam, bercak di kulit, persendian bengkak dan nyeri, peradangan pada dinding rongga jantung, peradangan selaput pembungkus otak serta meningitis.
Komplikasi
Komplikasi dapat timbul pada bayi, lelaki maupun perempuan dewasa.
1.      Lelaki – prostatitis (radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada saluran kencing (urethra), mandul/ infertil, peradangan epididimis,
2.      Perempuan – PID, infertil, gangguan menstruasi kronis, peradangan selaput lendir rahim setelah melahirkan (post partum endometriosis), abortus, cistitis (peradangan kandung kencing), peradangan disertai pus.
Pencegahan
ð  Menghindari seks bebas (free sex).
ð  Monogami.
ð  Penggunaan kondom saat vaginal, oral maupun anal seks.
 Penanganan
1.      Pada masa kehamilan, berikan antibiotika seperti : a) Ampisilin 2 gram IV dosis awal, lanjutkan dengan 3 x 1 gram per oral selama 7 hari. b) Ampisilin + Sulbaktan 2,25 gram oral dosis tunggal. c) Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal. d) Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.
2.      Masa nifas, berikan antibiotika seperti : a) Xiprofloksasin 1 gram dosis tunggal. b) Trimethroprim + Sulfamethoksazol (160 mg + 800 mg) 5 kaplet dosis tunggal.
3.      Oftalmia neonatorum (konjungtivitis) : a) Garamisin tetes mata 3 x 2 tetes. b) Antibiotika – Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Amoksisilin + asam klamtanat 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Seftriakson 50 mg/ kgBB IM dosis tunggal.
4.      Lakukan konseling tentang metode barier dalam melakukan hubungan seksual.
5.      Berikan pengobatan yang sama pada pasangannya.
6.      Buat jadual kunjungan ulang dan pastikan pasangan & pasien akan menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.
Sifilis
Pengertian
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum, bersifat kronik dan sistematik. Nama lain adalah Lues venereal atau raja singa.
Penyebab
Penyebabnya adalah Treponema Pallidum, termasuk ordo Spirochaecrales, familia Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk spiral teratur, panjang 6-15 µm, lebar 0,15 µm, terdiri atas 8-24 lekukan. Pembiakan secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam.
Klasifikasi
Sifilis terbagi menjadi sifilis congenital dan sifilis akuista.
1.      Sifilis Kongenital, terbagi atas : a) Dini (sebelum 2 tahun); b) Lanjut (sesudah 2 tahun); Stigmata
2.      Sifilis Akuista, terbagi : a) Klinik; b) Epidemiologik
Menurut caranya sifilis dibagi menjadi tiga stadium yaitu : Stadium I (SI); Stadium II (SII); Stadium III (SIII)
 Secara epidemiologik, WHO membagi menjadi :
ð  Stadium dini menular ( dalam waktu 2 tahun sejak infeksi), terdiri dari SI, SII, stadium rekuren dan stadium laten dini.
ð  Stadium lanjut tak menular (setelah 2 tahun sejak infeksi), terdiri atas stadium laten lanjut dan SIII.
Komplikasi
ð  Pada kehamilan: a) Kurang dari 16 minggu : kematian janin (sifilis fetalis). b) Stadium lanjut : prematur, gangguan pertumbuhan  intra uterin, cacat berat (pnemonia, sirosis hepatika, splenomegali, pankreas kongenital, kelainan kulit dan osteokondritis).
Tanda dan gejala
ð  Lesi (berupa ulkus, soliter, dasar bersih, batas halus, bentuk bulat/longitudinal).
ð  Tanpa nyeri tekan.
Penanganan
1.      Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada persalinan.
2.      Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada penggunaan instrumen.
3.      Pemberian antibiotika, misal : Benzalin pensilin 4,8 juta unit IM setiap minggu dengan 4x pemberian; Dofsisiklin 200 mg oral dosis awal, dilanjutkan 2×100 mg oral hingga 20 hari; Sefriakson 500 mg IM selama 10 hari.
4.      Sebelum pemberian terapi pada bayi dengan dugaan/ terbukti menderita sifilis kongenital, maka dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis dan uji serologik tiap bulan sampai negatif. Berikan antibiotik : Benzalin pensilin 200.000 IU/ kgBB per minggu hingga 4x pemberian; Sefriakson 50 mg/ kg BB dosis tunggal (per hari 10 hari).
5.      Lakukan konseling preventif, pengobatan tuntas dan asuhan mandiri.
6.      Memastikan pengobatan lengkap dan kontrol terjadwal.
7.      Pantau lesi kronik atau gejala neurologik yang menyertai.
Chlamydia
Pengertian
Adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomatis dan dapat diobati.
Penyebab
Kuman Chlamydia trachomatis.
Penularan
Kuman ini menyerang sel pada selaput lendir :
a) Uretra, vagina, serviks dan endometrium.
b) Saluran tuba fallopi.
c) Anus dan rektum.
d) Kelopak mata.
e) Tenggorokan (insiden jarang).
Chlamydia paling sering menyerang pada usia muda dan remaja. Penularannya dapat melalui : hubungan seksual secara oral, anal maupun oral seks; hubungan seksual dengan tangan, sehingga cairan mani terpercik ke mata; dari ibu ke bayi sewaktu proses persalinan.
Tanda dan gejala
Sekitar 75 % perempuan dan 50% laki-laki yang tertular Chalmydia tidak menunjukkan tanda dan gejala. Keluhan dan gejala biasanya timbul sekitar 3 minggu setelah tertular kuman chlamydia.
Adapun tanda dan gejalanya adalah :
1.      Menderita proktitis (radang rektum), urethritis (radang saluran kencing) dan konjungtivitis (radang selaput putih mata).

2.      Pada wanita : keluar cairan dari vagina; perasaan panas dan nyeri sewaktu buang air kecil.


3.      Bila sudah menyebar ke tuba fallopi, akan timbul : nyeri perut bagian bawah; nyeri sewaktu coitus; timbul perdarahan pervaginam diantara siklus haid; demam dan mual-mual.

4.      Pada pria : keluar cairan kuning seperti pus dari penis; nyeri dan rasa terbakar sewaktu kencing; nyeri dan bengkak pada testis.
 Komplikasi
Perempuan
Laki-laki
Bayi baru lahir
PID
Infertil
Radang kandung kencing (cyctitis)
Radang serviks (servisitis)
ProstitisTimbul jaringan parut pada urethra
Infertil
Epididimis
KebutaanPneumoni (radang paru)
Kematian
Pencegahan
1) Hindari seks bebas;
2) Monogami;
3) Gunakan kondom saat hubungan seks baik dengan oral, anal maupun vaginal seks.
 Penanganan
1.      Doksisiklin per oral 2x sehari selama 7 hari.
2.      Asitromisin dengan pemberian dosis tunggal (kontraindikasi untuk ibu hamil, gunakan eritromisin, amoksilin, azitromisin).
3.      Lakukan follow-up pada penderita dengan : a) Apakah obat yang diberikan sudah diminum sesuai anjuran. b) Pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati. c) Jangan melakukan hubungan seks, bila pengobatan belum selesai. d) Lakukan periksa ulang 3-4 bulan setelah selesai pengobatan.
Referensi
Adobe Reader- [HIV-AIDSbooklet_part3.pdf].
Adobe Reader- [SSH-6135-IND.pdf]. Chlamydia Dan Gonorea.
Harahap, M, 1984. Penyakit Menular Seksual. Gramedia, Jakarta.
Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta.
Rabe, Thomas, 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan, Hipokrates, Jakarta.
Sarwono, 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Yatim, Faisal (2005). Penyakit Kandungan. Myoma, Kanker Rahim/ Leher Rahim Dan Indung Telur, Kista, Serta Gangguan Lainnya. Jakarta.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Biografi Erik H Erikson


Biografi  Erik H Erikson
Erik Erikson dilahirkan pada 15 Juni 1902 di Danish dekat kota Frankfurt, Jerman. Sejak lahir ia sudah tidak punya ayah karena orangtuanya telah berpisah sehingga Erik dibesarkan oleh ibunya. Mereka pindah ke Karlsruhe lalu ibunya menikah dengan dr. Homburger yang berkebangsaan Jerman, ayah kandung Erik sendiri orang Denmark. Saat itu Erik berusia 3 th dan pada awal remaja ia mengetahui bahwa nama sisipan diberikan karena Homburger adalah ayah tirinya. Erik tidak dapat menyelesaikan sekolah dengan baik karena ketertarikannya pada berbagai bidang khususnya seni dan pengetahuan bahkan ia sempat berpetualang sebagai artis dan ahli pikir di Eropa tahun 1920-1927. Identitas religius awalnya ialah Yudaisme sebagai warisan keluarga tetapi Erikson kemudian memilih Kristen Lutheran.
Pada tahun 1927 sampai tahun 1933, Erikson bergabung dengan lembaga pendidikan Psikoanalisis Sigmund Freud’s untuk mengajar anak sehingga ia berkenalan dengan psikoanalisa Frued melalui Ana Freud. Tahun 1929 Erik menikah dengan gadis Kanada, Joan Serson. Karena ketertarikannya pada dunia anak dan pendidikan, Erikson melanjutkan studi non-formal sampai akhirnya menjadi profesor dan mengajar tetap di California sejak 1939. Ia mendirikan klinik analisis anak, menekuni dunia pendidikan, serta menulis buku-buku. Erikson telah menemukan Identitas baru dengan multiragamnya, kemudian ia meninggal pada tahun 1994.
TEORI
Erikson adalah seseorang psikologi-ego Freudian. Ini berarti ia membenarkan dan menerima gagasan-gagasan  Freud, termasuk gagasan tentang oedipal Complex yang sampai sekarang masih sering diperdebatkan. Dia juga menerima ide-ide yang berkaitan dengan ego yang ditambahkan oleh para penganut Freudian yang lain seperti Heinz hartmann. Akan tetapi teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan jika dibandingkan Teori freud lainnya. Ini terjadi karna dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan antropologis yang sangat besat, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Mungkin karena inilah Erikson dikenal luas baik di kalangan Freudian maupun non Freudian.
Erikson menjadi terkenal karena upayanya memperbaiki dan memperluas teori tahapan yang dicetuskan Freud. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip Epigenetik. Prinsip ini menyatakan bahwa kepribadian kita berkembang melalui delapan tahap. Satu tahap ditentukan oleh keberhasilan atau ketidakberhasilan tahap sebelumnya. Persis seperti bunga mawar, masing-masing kembangnya mekar pada waktu dan dengan arah tertentu yang secara ilmiah telah ditentukan secara genetic. Jika kita campur tangan dalam proses alamiah ini, misalnya dengan membuka paksa putik mawar, itu berarti kita menggagalkan proses perkembangan secara keseluruhan.
Setiap tahapan memiliki tugas-tugas perkembangan sendiri-sendiri yang pada hakikatnya bersifat psikososial. Walaupun Erikson tetap mengikuti tradisi Freudian yang menyebutkan tugas-tugas tersebut dengan krisis, namun pengertian yang dipakai Erikson sudah sangat khusus. Sebagai contoh, sewaktu di sekolah dasar, anak-anak harus belajar dengan rajin dan bekerja keras, dan sifat inilah yang diajarkan dalam interaksi social yang begitu kompleks di sekolah dan di rumahnya pada usia itu.
Setiap tahap juga memiliki waktu optimal tertentu, kalau satu tahap berhasil dilewati dengan baik, kita akan memperoleh beberapa kelebihan atau daya tahap psikososial yang akan membantu kita melewati tahap-tahap selanjutnya dalam kehidupan. Sebaliknya jika gagal melewati satu tahap dengan baik, kita mungkin akan tumbuh dengan maladaptation dan malignansi yang membahayakan perkembangan selanjutnya. Selain Erikson  juga memiliki pandangan khusus tentang hubungan antargenerasi, yang kita sering sebut hubungan timbal-balik (mutuality) Dengan sangat  jelas, Freud telahmenyatakan bahwa orang tua mempengaruhi perkembangan anaknya. Kemudian Erikson menambahkan bahwa anak-anak pun juga mempengaruhi perkembangan kejiwaan orangtua mereka. Misalanya, kelahiran seorang anak ke dalam kehidupan sepasang suami-istri pasti mengubah kehidupan orangtuanya dan menggiring keduanya ke dalam tahap perkembangan kejiwaan yang baru.
Perkembangan kepribadian
Teori perkembangan kepribadian yang dikemukakan Erik Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi. Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia; satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud. Selain itu karena Freud lebih banyak berbicara dalam wilayah ketidaksadaran manusia, teori Erikson yang membawa aspek kehidupan sosial dan fungsi budaya dianggap lebih realistis.
Teori Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat selektif karena didasarkan pada tiga alasan, yaitu :
        I.            Pertama, karena teorinya sangat representatif dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan dengan ego yang merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia.
      II.            Kedua, menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap tahap perkembangan dalam lingkaran kehidupan,
    III.            Ketiga, adalah menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian klinik dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kemajuan dalam perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan.
Melalui teorinya Erikson memberikan sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku manusia dan merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan/masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada jaman modern seperti ini. Oleh karena itu, teori Erikson banyak digunakan untuk menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang terkait dengan tahap perkembangan, baik anak, dewasa, maupun lansia.
Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud, dan di lain pihak menambahkan dimensi sosial-psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh Freud. Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep perkembangan yang diajukan dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral, anal, dan genital, diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan sekaligus dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap tahapnya.
Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah asumsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat berpengaruh terhadap “Epigenetic Principle” yang sudah dewasa/matang. Dengan kata lain, Erikson mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigenetic. Di mana Erikson dalam teorinya mengatakan melalui sebuah rangkaian kata yaitu :
1)      Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada tiap individu dapat dilihat/dibaca untuk mendorong, mengetahui, dan untuk saling mempengaruhi, dalam radius soial yang lebih luas.
2)      Masyarakat, pada prinsipnya, juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam tahap-tahap yang ada.
Dalam bukunya yang berjudul “Childhood and Society” tahun 1963, Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah “delapan tahap perkembangan manusia”. Erikson berdalil bahwa setiap tahap menghasilkan epigenetic. Epigenetic berasal dari dua suku kata yaitu epi yang artinya “upon” atau sesuatu yang sedang berlangsung, dan genetic yang berarti “emergence” atau kemunculan. Gambaran dari perkembangan cermin mengenai ide dalam setiap tahap lingkaran kehidupan sangat berkaitan dengan waktu, yang mana hal ini sangat dominan dan karena itu muncul , dan akan selalu terjadi pada setiap tahap perkembangan hingga berakhir pada tahap dewasa, secara keseluruhan akan adanya fungsi atau kegunaan kepribadian dari setiap tahap itu sendiri.   Selanjutnya, Erikson berpendapat bahwa tiap tahap psikososial juga disertai oleh krisis. Perbedaan dalam setiap komponen kepribadian yang ada didalam tiap-tiap krisis adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan. Konflik adalah sesuatu yang sangat vital dan bagian yang utuh dari teori Erikson, karena pertumbuhan dan perkembangan antar personal dalam sebuah lingkungan tentang suatu peningkatan dalam sebuah sikap yang mudah sekali terkena serangan berdasarkan fungsi dari ego pada setiap tahap.
Erikson percaya “epigenetic principle” akan mengalami kemajuan atau kematangan apabila dengan jelas dapat melihat krisis psikososial yang terjadi dalam lingkaran kehidupan setiap manusia yang sudah dilukiskan dalam bentuk sebuah gambar  Di mana gambar tersebut memaparkan tentang delapan tahap perkembangan yang pada umumnya dilalui dan dijalani oleh setiap manusia secara hirarkri seperti anak tangga. Di dalam kotak yang bergaris diagonal menampilkan suatu gambaran mengenai adanya hal-hal yang bermuatan positif dan negatif untuk setiap tahap secara berturut-turut. Periode untuk tiap-tiap krisis, Erikson melukiskan mengenai kondisi yang relatif berkaitan dengan kesehatan psikososial dan cocok dengan sakit yang terjadi dalam kesehatan manusia itu sendiri.
Seperti telah dikemukakan di atas bahwa dengan berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. Melalui teori yang dikembangkannya yang biasa dikenal dengan sebutan Theory of Psychosocial Development (Teori Perkembangan Psikososial), Erikson tidak berniat agar teori psikososialnya menggantikan baik teori psikoseksual Freud maupun teori perkembangan kognitif Piaget. Ia mengakui bahwa teori-teori ini berbicara mengenai aspek-aspek lain dalam perkembangan. Selain itu di sisi lain perlu diketahui pula bahwa teori Erikson menjangkau usia tua sedangkan teori Freud dan teori Piaget berhenti hanya sampai pada masa dewasa.
Meminjam kata-kata Erikson melalui seorang penulis buku bahwa “apa saja yang tumbuh memiliki sejenis rencana dasar, dan dari rencana dasar ini muncullah bagian-bagian, setiap bagian memiliki waktu masing-masing untuk mekar, sampai semua bagian bersama-sama ikut membentuk suatu keseluruhan yang berfungsi. Oleh karena itu, melalui delapan tahap perkembangan yang ada Erikson ingin mengemukakan bahwa dalam setiap tahap terdapat maladaption/maladaptif (adaptasi keliru) dan malignansi (selalu curiga) hal ini berlangsung kalau satu tahap tidak berhasil dilewati atau gagal melewati satu tahap dengan baik maka akan tumbuh maladaption/maladaptif dan juga malignansi, selain itu juga terdapat ritualisasi yaitu berinteraksi dengan pola-pola tertentu dalam setiap tahap perkembangan yang terjadi serta ritualisme yang berarti pola hubungan yang tidak menyenangkan. Menurut Erikson delapan tahap perkembangan yang ada berlangsung dalam jangka waktu yang teratur maupun secara hirarkri, akan tetapi jika dalam tahap sebelumnya seseorang mengalami ketidakseimbangan seperti yang diinginkan maka pada tahap sesudahnya dapat berlangsung kembali guna memperbaikinya.

Senin, 11 Oktober 2010

DAMPAK NARKOBA

Pengertian Penyalahgunaan Narkoba :
Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiktif).

Gangguan Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Dampak narkoba, jika di salahgunakan, seperti halnya singkatan kata tersebut (NARKOBA : narkotika dan obat / bahan berbahaya), mamang sangatlah berbahaya bagi manusia. Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secar fisik, emosi, maupun perilaku pemakainya.

1.      Dampak narkoba terhadap fisik

Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:
a.       Berat badannya akan turun secar drastis.
b.      Matanya akan terlihat cekung dan merah.
c.       Mukanya pucat.
d.      Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
e.       Tangannya dipenuhi bentuk-bentuk merah.
f.       Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

2.      Dampak narkoba terhadap emosi

Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut:
a.       Sangat sensitif dan mudah bosan.
b.      Emosinya tidak stabil.
c.       Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukan sikap membangkang.
d.      Kehilangan nafsu makan. 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      
3.      Dampak narkoba terhadap perilaku

Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut:
a.       Sering melupakan tanggung jawab.
b.      Menggadaikan barang-barng berharga di rumah.
c.       Menghabiskan wakyu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti dikamar tidur, gudang, atau kamar mandi.
d.      Mencuri uang di rumah,sekolah, ataupun tempat kerjaan.
e.       Bersikap manipulatif.
f.       Mengeluarkan keringat berlebihan.

Bentuk-Bentuk Narkoba :

OPIAT atau Opium (candu)

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).

·               Menimbulkan rasa kesibukan (rushing senstion).
·               Menimbulkan semangat.
·               Merasa waktu berjalan lambat.
·               Pusing, kehilangan keseimbangan atau mabuk.
·               Timbul masalah kulit disekitar mulut dan hidung.


MORFIN

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakainnya disuntik i bawah kuli, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena).

·               Menimbulkan euforia.
·               Mual dan muntah.
·               Kebingungan (konfusi)
·               Mulut kering dan warna muka berubah.
·               Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
·               Berkeringat.

 HEROIN atau PUTAW

Merupakan golongan narkotika semisintesis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih, sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembu otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap. 


Kamis, 07 Oktober 2010

Mengenal Kepribadian


MENGENAL PRIBADI SESEORANG

Pada dasarnya manusia tercipta tidak satu atau biasa kita kenal dengan sebutan individual ini membuat kita mengenal seseorang yang berbeda dengan kita di sebelah kita berdiri, dan mulailah pada saat ini timbul berbagai macam pertanyaan dan berbagai spekulasi yang membuat kita menjadi penasaran dengan seseorang yang kita anggap ada disamping kita.

Penting untuk kita dapat mengenal satu sama lain,untuk dapat mengenal seseorang kita dapat melakukan hal sebagai berikut :

  • Mulailah untuk mengenal seseorang yang ada di sekitar kita dengan melakukan interaksi sebisa dan semampu kita dengan sejujurnya dan apa adanya kita  saat itu,mulailah untuk membiasakan diri untuk bersikap apa adanya atau sejujur-jujurnya tanpa harus dibuat-buat apalagi untuk sekedar mendapatkan kesan yang positif dimata mereka.
  • Setelah adanya interaksi sebagai pengawal dari suatu untuk menjalin komunikasi yang baik antara kita dan sekitar.setelah itu jalinlah hubungan yang lebih dekat dengan mendalami sifat-sifat dan kesukaan juga ketidak sukaan mereka.
  • Setelah itu,mulailah memasuki kehidupan mereka lebih dalam lagi dan buat mereka nyaman dengan kehadiran kita dalam kehidupan mereka.
  • Dengan mendapatkan kepercayaan dan mengakui kita adalah sebagian dari kehidupan kita,disinilah kita dapat mengenal bagaimana mereka bersikap dan dari setiap kata dengan gaya bahasa yang ia sampaikan akan menjadi point pertimbangan yang harus kita kumpulkan. Dari kumpulan point tersebut kita akan mulai menganal mereka secara dalam,
  • Pribadi seseorang akan terlihat jika kita mengamati dan mempelajari dari setiap tingkah laku yang mereka perlihatkan kepada kita. Saat ini kita dapat memberikan kesimpulan dari sikap yang terlihat dan kita harus berusaha membuat nilai yang mereka miliki yang tidak mencapai nilai max,kita dapat menyeimbangkan nilai itu agar terlihat sempurana tentunya dengan nilai yang kita miliki.

Rabu, 06 Oktober 2010

Hubungan internet dengan psikologi ( tugas softskill )

DAMPAK TEKNOLOGI INTERNET DI TINJAU DARI ILMU PSIKOLOGI






Banyak sekali yang Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi khususnya dunia internet. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Mesin yang kini mencari berbagai macam informasi melalui dunia internet sudah merajalela. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK khususnya fasilitas internet mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.

Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia. Untuk itu sangat dibutuhkan pemahaman di masyarakat kita akan dunia teknologi khususnya dalam berinternet, memang semua fasilitas dapat membantu kehidupan masyarakat dalam mencari berbagai informasi tapi tidak dapat di pungkiri jika pemahaman dalam mempergunakan fasilitas internet kita minim akan memberikan dampak yang negatif secara psikis maupun fisik.

              Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.